"Analisis" Politis
Demokrasi_Kapitalis dan Komunis_Sosialis adalah Musuh Sejati Islam.
Tahun yang lalu, Bulan yang lalu, Minggu yang lalu dan Hari kemarin adalah bagian dari rangkaian sejarah perjalanan umat manusia.
Munculnya Aksi Bela Islam yang berjilid-jilid tentu tidak bisa lepas dari rangkaian perjalanan "sejarah" sebelumnya.. Aksi-aksi tersebut tentu tidak bisa lepas dari adanya sebuah Ormas Islam yang istiqomah dalam memperjuangkan Islam ( Syariah_Khilafah ) yakni Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI ) yang menyeru kepada Umat untuk senantiasa taat dan mentaati atas perintah Allah swt dan Rasul-Nya dan yang menjadi tuntutan Aqidahnya yang berkaitan dengan kepemimpinan yakni haramnya pemimpin kafir dengan seruannya Tolak (ke) Pemimpin (an) Kafir.
Berawal dari situ maka rangkaian berikutnya ( yang menjadi sejarah saat ini ) lahirnya Aksi Bela Islam yang fenomenal yakni Aksi Bela Islam (ABI ) 212 yang dimotori oleh Habieb Rizieq Sihab yang didalamnya tentu bergabung beberapa habaib dan ulama yg tergabung dalam Presidium 212.
Rangkaian aksi tersebut dan militannya para ulama beserta habaib karena atas dorongan Aqidah itulah untuk menyeru kepada umat akan haramnya pemimpin kafir hingga Akhirnya Pemimpin Kafirpun "Tumbang".
Kemenangan Anis-Sandi tidak bisa lepas dari perjuangan para ulama yang diusung oleh beberapa Parpol dan digawangi oleh Gerindra.
Tugas mereka ( Parpol pengusung Gubernur selesai menghantarkan Anis-Sandi ke kursi DKI 1 ). Namun bagaimana nasib para ulama tersebut ?
Dalam hal ini justru mereka menjadi "Tumbal".
HRS, Buni Yani, dan bagaimana pula nasib Ormas yang pertama kali menyeru kepada umat untuk Tolak Pemimpin kafir ??
Mereka dikriminalisasi !! baik mereka secara individunya ataupun Ormasnya hingga terus difitnah dan dicari-cari kesalahannya untuk dapat dikriminalisasikan ( walau sampai detik ini tidak terbukti karena faktanya memang tidak ada. Adapun Buni Yani itupun dipaksakan ada. Apapun ceritanya HRS, Buni Yani dan HTI harus "ditumpas". Kalau tidak ada kesalahannya, maka dibuat-buatlah kesalahannya itu supaya terlihat ada ).
Lalu dimana "Pembelaan" mereka p
Apapun ceritanya Demokrasi_Kapitalis dan Komunis_Sosialis adalah Musuh Sejati Islam.
Bagi mereka yg berpijak diatas Demokrasi_Kapitalis tentu tidak ada kawan / lawan sejati, karena yang ada adalah kepentingan abadi.
Kenapa mereka diam ??
Apapun ceritanya, jika kelak mereka yang berkuasa dan masih tetap berdiri untuk mempertahankan Demokrasi_Kapitalis, maka Islam akan menjadi penghambat dan musuh utama mereka dalam melancarkan kebijakan-kebijakan yang akan mendzolimi rakyat dan bangsanya. Karena sejatinya dibalik Penguasa Demokrasi_Kapitalis adalah para pengusaha / Pemodal utama ( Kapital ).
Maka mereka akan membiarkan para penghalang itu "dihabisi" oleh Rezim yang saat ini berkuasa agar ketika ia berkuasa kelak ( kalau masih hidup dan dunia belum kiamat.. :-D ) maka tidak ada lagi para penghalang itu ( menurut mereka, yang padahal Islam tidak akan pernah kehabisan generasi para Mujahid untuk tetap Istiqomah dalam menjaga Agama ini hingga kemenangan sejati itu tiba saatnya ).
Sampai disini bisa ya difahami kenapa mereka itu "Diam" (tidak melakukan pembelaan yg signifikan ).
Baik, saya lanjutkan.
Kenapa Demokrat menyetujui Perppu Ormas disahkan menjadi UU..
Demokrat bukanlah oposisi sejati dan bukan pula koalisi sejati.
Ingat.. UU Ormas No 17 tahun 2013 itu ada dan dibuat semasa ia berkuasa.
UU Ormas tidak bisa lepas dari campur tangan Asing ( dalam hal ini adalah Barat selaku pengendali Demokrasi_Kapitalis ) dan tentu masih ingat bagaimana perjuangan umat islam dalam mengawal terbitnya UU tersebut. Karena sejatinya UU tersebut dibuat untuk mengekang gerak dakwah ilal Islam ( Syariah_Khilafah ) dan yang menjadi sasaran tembaknya utamanya adalah HTI yang itu kemudian terbukti dengan diterbitkannya Perppu No 02 Tahun 2017.
Rezim yang saat ini sedang berkuasa dalam menerbitkan Perppu tersebut hanyalah PR daripada Rezim sebelumnya. ( Ini layaknya ungkapan President As Donald Trump yang menyatakan bahwa intinya adalah pengakuan As atas Yerussalem sebagai ibu kota Israel adalah menyelesaikan PR President sebelumnya ).
Maka sangatlah wajar jika Demokrat menyetujui Perppu Ormas menjadi UU. Yang mana kita tahu bahwa sasaran tembak utama dari Perppu tersebut adalah Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI ) dan itu terbukti. Rezim sebelumnya pernah merasakan bagaimana kebijakan-kebijakannya yang mendzolimi rakyatnya itu "Ditelanjangi" habis-habisan. Karena kebijakan Demokrasi_Kapitalis selamanya akan menyusahkan Rakyatnya dan menyenangkan majikannya yakni para pengusaha/pemodal/para kapital itu sendiri.
Sampai disini bisa difahami ya..
Adapun Parpol-parpol lainnya yang menyetujui, yaa itu karena sebagai Parpol Koalisi sejati aja yang tentunya ada dibawah kekuasaan penguasa itu sendiri yang telah mengeluarkan Perppu Dzalim tersebut.
Tapi bagaimana dengan 3 Parpol yang menolak ?
Yaa ini hanya supaya terlihat bahwa "Demokrasi" masih berjalan dengan baik saja dan supaya terlihat bahwa suara umat Islam yang diluar Parlemen yang menolak atas Perppu tersebut itu terlihat ada keterwakilannya saja. Yang tentunya juga secara matematis sudah bisa dihitung dan tentu akan terlihat lucu jika Oposisi kok kesannya manut begitu saja ( Tapi semoga saja penolakan itu Karena Perppu tersebut bertolak belakang dengan Islam dan memahami bahwa dibalik Perppu tersebut sejatinya adalah untuk menghadang gerak laju perjuangan Umat Islam sehingga menjadi Amal Sholeh bagi mereka ) Aamiin.
Karena mereka semua tahu.. siapapun yang berkuasa diatas landasan Demokrasi_Kapitalis, maka mereka juga akan melakukan hal yang sama dengan rezim-rezim sebelumnya ( hanya saja kepiawaiannya dalam mengemas dan memanage yg terlihat berbeda ) dan juga akan diperlakukan yang sama oleh HTI..
Dikritisi, Didakwahi, Dan Diajak untuk menerapkan Islam secara sempurna supaya mendapatkan berkah serta keridloan dari Tuhan Yang Maha Esa, ( Allah swt sang pemilik alam jagad raya ini ) dan sebagai solusi tuntas atas berbagai persoalan yang melanda negeri ini khususnya. Dan ini yang paling ditakuti oleh Barat yang akan menggusur eksistensi mereka. Sehingga mereka tidak bisa lagi menjajah Umat Islam beserta negeri-negeri kaum muslimin.
Selesai.
Wallaahu a'lamu... gi oleh Gerindra.
Tugas mereka ( Parpol pengusung Gubernur selesai menghantarkan Anis-Sandi ke kursi DKI 1 ). Namun bagaimana nasib para ulama tersebut ?
Dalam hal ini justru mereka menjadi "Tumbal".
HRS, Buni Yani, dan bagaimana pula nasib Ormas yang pertama kali menyeru kepada umat untuk Tolak Pemimpin kafir ??
Mereka dikriminalisasi !! baik mereka secara individunya ataupun Ormasnya hingga terus difitnah dan dicari-cari kesalahannya untuk dapat dikriminalisasikan ( walau sampai detik ini tidak terbukti karena faktanya memang tidak ada. Adapun Buni Yani itupun dipaksakan ada. Apapun ceritanya HRS, Buni Yani dan HTI harus "ditumpas". Kalau tidak ada kesalahannya, maka dibuat-buatlah kesalahannya itu supaya terlihat ada ).
Lalu dimana "Pembelaan" mereka para punggawa parpol pengusung Anis-Sandi ??
Apapun ceritanya Demokrasi_Kapitalis dan Komunis_Sosialis adalah Musuh Sejati Islam.
Bagi mereka yg berpijak diatas Demokrasi_Kapitalis tentu tidak ada kawan / lawan sejati, karena yang ada adalah kepentingan abadi.
Kenapa mereka diam ??
Apapun ceritanya, jika kelak mereka yang berkuasa dan masih tetap berdiri untuk mempertahankan Demokrasi_Kapitalis, maka Islam akan menjadi penghambat dan musuh utama mereka dalam melancarkan kebijakan-kebijakan yang akan mendzolimi rakyat dan bangsanya. Karena sejatinya dibalik Penguasa Demokrasi_Kapitalis adalah para pengusaha / Pemodal utama ( Kapital ).
Maka mereka akan membiarkan para penghalang itu "dihabisi" oleh Rezim yang saat ini berkuasa agar ketika ia berkuasa kelak ( kalau masih hidup dan dunia belum kiamat.. :-D ) maka tidak ada lagi para penghalang itu ( menurut mereka, yang padahal Islam tidak akan pernah kehabisan generasi para Mujahid untuk tetap Istiqomah dalam menjaga Agama ini hingga kemenangan sejati itu tiba saatnya ).
Sampai disini bisa ya difahami kenapa mereka itu "Diam" (tidak melakukan pembelaan yg signifikan ).
Baik, saya lanjutkan.
Kenapa Demokrat menyetujui Perppu Ormas disahkan menjadi UU..
Demokrat bukanlah oposisi sejati dan bukan pula koalisi sejati.
Ingat.. UU Ormas No 17 tahun 2013 itu ada dan dibuat semasa ia berkuasa.
UU Ormas tidak bisa lepas dari campur tangan Asing ( dalam hal ini adalah Barat selaku pengendali Demokrasi_Kapitalis ) dan tentu masih ingat bagaimana perjuangan umat islam dalam mengawal terbitnya UU tersebut. Karena sejatinya UU tersebut dibuat untuk mengekang gerak dakwah ilal Islam ( Syariah_Khilafah ) dan yang menjadi sasaran tembaknya utamanya adalah HTI yang itu kemudian terbukti dengan diterbitkannya Perppu No 02 Tahun 2017.
Rezim yang saat ini sedang berkuasa dalam menerbitkan Perppu tersebut hanyalah PR daripada Rezim sebelumnya. ( Ini layaknya ungkapan President As Donald Trump yang menyatakan bahwa intinya adalah pengakuan As atas Yerussalem sebagai ibu kota Israel adalah menyelesaikan PR President sebelumnya ).
Maka sangatlah wajar jika Demokrat menyetujui Perppu Ormas menjadi UU. Yang mana kita tahu bahwa sasaran tembak utama dari Perppu tersebut adalah Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI ) dan itu terbukti. Rezim sebelumnya pernah merasakan bagaimana kebijakan-kebijakannya yang mendzolimi rakyatnya itu "Ditelanjangi" habis-habisan. Karena kebijakan Demokrasi_Kapitalis selamanya akan menyusahkan Rakyatnya dan menyenangkan majikannya yakni para pengusaha/pemodal/para kapital itu sendiri.
Sampai disini bisa difahami ya..
Adapun Parpol-parpol lainnya yang menyetujui, yaa itu karena sebagai Parpol Koalisi sejati aja yang tentunya ada dibawah kekuasaan penguasa itu sendiri yang telah mengeluarkan Perppu Dzalim tersebut.
Tapi bagaimana dengan 3 Parpol yang menolak ?
Yaa ini hanya supaya terlihat bahwa "Demokrasi" masih berjalan dengan baik saja dan supaya terlihat bahwa suara umat Islam yang diluar Parlemen yang menolak atas Perppu tersebut itu terlihat ada keterwakilannya saja. Yang tentunya juga secara matematis sudah bisa dihitung dan tentu akan terlihat lucu jika Oposisi kok kesannya manut begitu saja ( Tapi semoga saja penolakan itu Karena Perppu tersebut bertolak belakang dengan Islam dan memahami bahwa dibalik Perppu tersebut sejatinya adalah untuk menghadang gerak laju perjuangan Umat Islam sehingga menjadi Amal Sholeh bagi mereka ) Aamiin.
Karena mereka semua tahu.. siapapun yang berkuasa diatas landasan Demokrasi_Kapitalis, maka mereka juga akan melakukan hal yang sama dengan rezim-rezim sebelumnya ( hanya saja kepiawaiannya dalam mengemas dan memanage yg terlihat berbeda ) dan juga akan diperlakukan yang sama oleh HTI..
Dikritisi, Didakwahi, Dan Diajak untuk menerapkan Islam secara sempurna supaya mendapatkan berkah serta keridloan dari Tuhan Yang Maha Esa, ( Allah swt sang pemilik alam jagad raya ini ) dan sebagai solusi tuntas atas berbagai persoalan yang melanda negeri ini khususnya. Karena pada hakikatnya mereka adalah sama ( Jika hanya akan menerapkan sistem kufur Demokrasi_Kapitalis ) maka tentunya merekapun akan melakukan hal yang sama dan sama-sama akan diperlakukan sama karena kita adalah sama-sama umat Islam. Dan ini yang paling ditakuti oleh Barat yang akan menggusur eksistensi mereka. Sehingga mereka tidak bisa lagi menjajah Umat Islam beserta negeri-negeri kaum muslimin.
Selesai.
Wallaahu a'lamu...

Komentar
Posting Komentar